Lembaga Aliansi Indonesia : Sependapat dengan Badrul Ain semua pihak harus menahan diri dan bersikap arif.

Politik586 Dilihat

Banjarbaru – Kalsel, mitratnipolri.co.id

Hiruk pikuknya nuansa Pilkada di Kota Banjarbaru – Kalimantan Selatan semakin riuh, beragam tanggapan dan penilaian terhadap KPU Banjarbaru dan Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan semakin gencar dilontarkan oleh berbagai pihak, baik yang kecewa maupun yang mendukungnya, bermacam statement mulai dari Calon Walikota yang didiskualifikasi dan Tim Hukumnya, pengamat hukum dan praktisi hukum, serta pengamat politik, partai politik, sampai elemen masyarakat lainnya.

Hal ini berkaitan dengan adanya diskualifikasi Calon Walikota Banjarbaru pasangan Nomor Urut 2 Aditya Mufti Arifin – Habib Abdullah, yang diputuskan oleh KPU Banjarbaru pada tanggal 31 Oktober 2024 berdasarkan rekomendasi Bawaslu Prov. Kalsel, yang membuat suhu politik di Kota Banjarbaru tensinya semakin tinggi.

Adanya goncangan panggung politik yang cukup memanas di Kota Banjarbaru ini, mendapat perhatian Lembaga Aliansi Indonesia yang merasa khawatir akan adanya konflik ditengah masyarakat Kota Banjarbaru yang heterogen, Lembaga Aliansi Indonesia khawatir akibat dorongan pernyataan berbagai pihak yang membuat suasana politik semakin memanas.

Kekhawatiran ini disampaikan Mardian Jafar, Ketua DPD Badan Penelitian Aset Negara – Lembaga Aliansi Indonesia Kalsel kepada awak media Mitra TNI Polri yang mengatakan “Lembaga Aliansi Indonesia selaku Lembaga Sosial Kontrol diantaranya bertugas membangun kohesi sosial yang terancam rusak akibat hiruk pikuknya persaingan politik, dari itu kami turut membantu pemerintah berusaha meredam potensi konflik akibat suhu politik yang terlalu panas.”

“Untuk itu saya sangat mendukung komentar Pengamat Hukum dan Politik, sekaligus Aktivis Kalsel, Badrul Ain Sanusi Al Afit yang mengatakan alangkah lebih bijaknya pihak yang merasa dirugikan bisa melakukan telahaan hukum terhadap mekanisme prosedur yang telah diambil oleh Bawaslu Kalsel dan KPU Kota Banjarbaru, lebih lengkapnya baca di Teras7com Tanggal 2 November 2024.” Ujarnya

Lembaga Aliansi Indonesia meminta kepada semua pihak untuk mampu menahan diri dan bersikap arif menyikapi situasi politik di Kota Banjarbaru yang tensinya cukup tinggi saat ini, agar tidak meruncing ketengah masyarakat yang pada akhirnya dapat menimbulkan konflik yang merusak hubungan sosial, perpecahan, polarisasi atau fragmentasi dalam masyarakat, bila ini terjadi maka situasi keamanan pun menjadi tidak kondusif.

Jurnalis : Abdul Hadi – Kabiro MMTP Banjarbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *