PEKANBARU – RIAU, mitratnipolri.co.id
Ditengah gema takbir Idul Adha 1446 Hijriah yang syahdu, dan ada sebuah kisah pengorbanan dan keikhlasan yang mengharukan datang dari keluarga besar Ahmad Sultoni yang juga sebagai anggota jurnalis media mitratnioilri.co.id
Jauh dari hiruk pikuk perayaan dihari Jumat yang mulia ditahun 2025 ini, keluarga besar Ahmad Sultoni ini membuktikan bahwa makna Idul Adha jauh melampaui sekadar ritual, tapi ini adalah tentang cinta, keikhlasan, dan mengenang mereka yang telah pergi mendahului kita.
Selama berbulan-bulan, dengan penuh kesabaran dan ketulusan, Ahmad Sultoni bersama sang istri, Hirma Syahrini Ginting, serta Harfah Sembiring dan Murniyati, telah menyisihkan rezeki mereka. Setiap tetes keringat, setiap rupiah yang disisihkan, adalah wujud syukur komitmen mendalam terhadap syari’at Islam, namun lebih dari itu, ini adalah bentuk cinta yang tak terhingga.
Mereka bahkan tak lupa menyertakan nama-nama keluarga tercinta yang telah berpulang:
1. Syahnan Ginting (ayah mertua Ahmad Sultoni, Alm )
2. Harfah Sembiring ( Ibu mertua )
3. Warsito, ( Ayah kandung, Alm )
4. Murniyati ( Ibu kandung )
5. Oktadiwana ( Kakak Kandung, Alm )
Sebuah penghormatan yang menyentuh hati, dan puncak dari niat mulia ini terwujud dalam seekor sapi kurban seberat 400 kilogram, simbol keikhlasan yang kokoh.
Mengingat padatnya waktu di hari Jumat yang bertepatan dengan Idul Adha, momen penyembelihan sapi penuh berkah ini dengan bijak dialihkan ke hari Sabtu, 07 Juni 2025 di Masjid Rahmatan Lil’alamin yang teduh di Jalan UKA Garuda Sakti KM. 3 Panam oekanbaru Riau menjadi saksi bisu betapa indahnya ibadah qurban yang dilandasi niat suci, “Saya menyisihkan sedikit rezeki untuk membeli sapi qurban,” tutur Ahmad Sultoni dengan mata berkaca-kaca.
“Jadi Hari Raya Idul Adha tahun ini Alhamdulillah kami sekeluarga bisa berqurban, dan juga almarhum ayah mertua saya juga saya masukkan namanya dalam qurban kita.” Ucapan tulus ini menggambarkan kedalaman makna qurban bagi keluarga Sultoni, bukan hanya tentang berbagi daging, tapi tentang berbagi kasih, mengenang jasa, dan mengikat tali silaturahmi, bahkan dengan mereka yang telah tiada.
Kisah keluarga Ahmad Sultoni adalah pengingat yang kuat bagi kita semua: Idul Adha adalah momentum untuk menumbuhkan kebersamaan, mengukir keikhlasan, dan merasakan keberkahan yang tiada tara. Sebuah sentuhan qurban yang benar-benar penuh makna, mengalirkan inspirasi dan kehangatan di hati.
Jurnalis : Ahmad S
Red/Anto Prayoga