Dakwah TRANSFORMATIF (Indonesia – ASEAN)

Berita237 Dilihat

Malaysia, mitratnipolri.co.id :

I. Pengantar

Dalam menghadiri undangan, Ketua Umum Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin) berangkat ke Kuala Lumpur bersama _Executive Committee_ (Exco) Pusat Kajian Strategis Internasional (PKSI) DPP Bakomubin sejak tgl 5 Maret 2025, dalam rangka rapat panitia Konferensi _Muballigh_ ASEAN 2.0 Kuala Lumpur Mei 2025.

” Dalam masa itu kami melakukan banyak diskusi tentang pengembangan strategi da’wah dengan Ketua Formatur Bakomubin ASEAN sekaligus ketua panita konferensi muballigh 2.0 Kuala Lumpur, Cikgu Ahmad bin Ibrahim (Cikgu mad).

Dalam menghadapi tantangan da’wah yg hampir sama antar kedua negara, yg tentu keadaan yang sama terjadi pada negara ASEAN lainnya (rakyatnya minoritas muslim), membutuhkan konektifitas da’wah dalam bentuk yg lebih intens dan kongkrit melalui sebuah terobosan baru da’wah di kawasan ASEAN _ (New Da’wah Movement).

Kami mencoba merumuskan tema sentral dalam konferensi mei yg akan datang, kemudian muncul satu visi untuk menghidupkan _campaign_ Islam sebagai Agama Ilmiah; Sains dan Teknologi dikawasan ASEAN.

II. Islam yg Visioner

Sebagai landasan awal menjalankan Da’wah Ilmiah ini, kami dipertemukan dengan dua pimpinan penerbit terbesar di Kuala Lumpur yaitu Dato Hussamuddin Yacoob dan Rozali Haji Muhammad Isa.

Kami kemudian dihibahkan sebuah buku terbitan tahun 2024 dengan judul Ensiklopedia Sains & Teknologi dalam Al Qur’an” (434 hal) yg ditulis oleh Prof.Dr. Muhammad Nazir bin Muhammad Khalid, guru besar bidang sains Universitas Selangor (UNIS) satu wilayah Kuala Lumpur.

Menyambut konferensi _Muballigh_ tingkat ASEAN tsb, saya dipercaya untuk _mensyarah_ buku tersebut untuk keperluan kajian dasar bagi _Muballigh_ tingkat ASEAN, dan karena amanah ini kemudian saya memberi judul dlm syarah buku ini : Al-Qur’an Menyinari Dunia (Al Qur’an Illuminate the World).

Syarah buku ini ditujukan nantinya akan menjadi buku wajib bagi Pengurus BAKOMUBIN ASEAN, yg saat ini memiliki sekretariat di Sentul Timur Kuala Lumpur.

Salah satu program utama Bakomubin ASEAN adalah menandatangani MoU dengan University tiap negara ASEAN dalam bentuk kerjasama agar buku ini dapat menjadi referensi mata kuliah Al Islam di Lembaga Pendidikan se ASEAN.

Sebagai penopang Da’wah Ilmiah, Bakomubin ASEAN telah dipercaya untuk mengelola sebuah hotel didekat Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA), diberikan kuota ekspor 1 juta sapi ke Saudi Arabia pertahun, kuota impor satu juta bebek dari China per tahun, mengelola tanah 100 hektar di Pahang sebagai pusat riset dan Industri Halal, dan lain-lainnya.

Disamping itu, Bakomubin ASEAN juga sudah menjajaki kerjasama dengan CEO Karangkraf SDN BHD Group (salah satu perusahaan media masa dan percetakan Al Qur’an terbesar di ASEAN) yg berpusat di Selangor.

Dalam komunikasi kami dengan Menteri Besar Pelancongan Kelantan Dato’ Kamaruddin Moh Noor juga sangat antusias mendukung konferensi _Muballigh_ ASEAN ini.

III. Inspirasi & Penutup

Konferensi _Muballigh_ ASEAN di Kuala Lumpur telah didukung oleh Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Agama Cq Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM).

Semangat melakukan transformasi da’wah di ASEAN adalah langkah awal membangun konektifitas _(ukhuwah)_ para _muballigh_ dikawasan ASEAN dengan tujuan agar _muballigh_ mampu mencerahkan ASEAN melalui da’wah ilmiah; Membumikan Al Qur’an Perspektif Sains & Teknologi.

Sesungguhnya da’wah ilmiah ini telah dilakukan para ulama abad 10 M, salah satunya oleh Syamsuddin Al Maqdisi ( 990 M) dengan risetnya احسن التقا سيم فى معرفة الاقاليم (Pembagian yg terbaik dalam mengetahui berbagai iklim).

Bahkan dunia barat “menyembunyikan” kegagalan riset yg dilakukan Albert Einstein (1879-1955 M) dengan teori nisbinya (relativitas), padahal penelitian ini telah dilakukan terlebih dahulu oleh Ibnu Sina (980-1037 M) dalam kitabnya _Al Isyarat_ (Indikator).

Ulama shufi Dr. Ali Mustafa Musyarrafah telah mengoreksi kekeliruan Eintsein, dan menulis hasil risetnya tentang benda dan atom dlm kitabnya الذرة و القنابل الذرية (Dzarrah dan bom atom). Dr. Ali Mustafa kemudian diajak oleh Einstein untuk mendampinginya dalam riset.

Kecerdasan Dr.Ali Mustafa ini sangat menginspirasi Einstein sehingga keluarlah pernyataan Albert Einstein : _Science without religion is blind, religion without science is lame_ (ilmu pengetahuan tanpa ilmu agama adalah buta dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah tidak normal).

Jauh sebelumnya pelopor filsafat baru bangsa Inggris Francis Bacon (1561-1626 M) menulis kegirangan agamisnya : A little pholosophy inclined man’s mind religion, but depht philosophy men’s minds to religion_ (Filsafat yg picik membawa pendapat manusia cenderung kepada atheisme, tapi filsafat yg dalam membawa pendapat manusia kepada agama).

Jiwa sains dalam Al Quran harus terus dida’wahkan dalam kegelapan filsafat sains- teknologi dunia barat yg diadopsi ilmuan ASEAN, karena ilmuan barat (Atheis) lebih cepat menerima kebenaran Al Qur’an dibandingkan ilmuan lainnya.

Filsuf besar Jerman Emmanuel Kant (1724-1804 M) yg dikenal sebagai “raksasa ahli fikir” menyimpulkan bahwa ada sesuatu diatas kehebatan akal manusia : “Ich musste dass Wissen aufheben, aum zum Glauben Platz zu bekommen”_(saya terpaksa berhenti sejenak dari pengetahuan, supaya saya sediakan tempat untuk iman).

Inisiatif untuk membangkitkan kembali _Islamic Historical Investment_ dalam sains dan teknologi ini tentu sejalan dengan program Malaysia sebagai Chairman ASEAN 2025 :

“The Chairmanship of ASEAN shall actively of promote enhance the interest and well-being of ASEAN, including efforts to build an ASEAN community through of initiatif, coordination, consensus and cooperation, ensure the centrality of ASEAN, ensure an effective and timely response to urgents issues and crisis situations affecting ASEAN”

Silaturrahim kami yg ke – 1 di Kuala Lumpur pra konferensi _muballigh_ ASEAN ini ditutup dengan menghadiri undangan buka puasa bersama & diskusi singkat Perdana Menteri Malaysia YAB Dato’ Seri Anwar bin Ibrahim yg didampingi oleh YB Senator Dr. Zulkifli bin Hasan, Timbalan Menteri (HEA) dengan tema Madani Dihayati Islam Dimaknai.

Sumber : Dr. Lalu Zulkifli (Exco PKSI DPP Bakomubin)

Jurnalis : Redaksi/Edo Lembang
Editor : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *