Satgas Yonif 700/Wyc Jadi Pelita Kesehatan di Pegunungan Puncak: Sentuhan Kasih Prajurit di Kampung Wako

Institusi TNI47 Dilihat

GOME, mitratnipolri.co.id

Di balik kabut dingin yang menyelimuti pegunungan Puncak, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti kembali menyalakan cahaya pengabdian. Melalui Pos Kout Koper, para prajurit melaksanakan kegiatan Binter terbatas dengan pelayanan kesehatan di Kampung Wako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak. (7/10/2025). Di bawah pimpinan Sertu Ilham, kegiatan ini menjadi oase harapan bagi masyarakat pedalaman yang haus akan sentuhan kasih dan kepedulian.

Warga berdatangan satu per satu—anak-anak, orang tua, hingga lansia—menyambut kehadiran para prajurit dengan senyum tulus. Obat-obatan sederhana, pemeriksaan kesehatan, hingga penyuluhan tentang hidup bersih dan sehat diberikan dengan penuh kehangatan. Tak sekadar mengobati luka di tubuh, kegiatan ini juga menyentuh hati, menumbuhkan rasa percaya dan persaudaraan antara TNI dan masyarakat.

Dalam sela kegiatannya, Sertu Ilham menuturkan,

> “Kami datang bukan sekadar membawa obat, tapi membawa kepedulian. Masyarakat di sini adalah saudara kami, dan kesehatan mereka adalah tanggung jawab bersama. Melihat senyum mereka sembuh, itulah hadiah terbaik bagi kami.”

Sementara itu, Danpos Koper, Lettu Inf Herman K, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kehadiran TNI di tengah rakyat.

> “Satgas Yonif 700/Wyc tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga menebar kasih dan kepedulian. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI selalu hadir untuk membantu, melayani, dan menjadi bagian dari kehidupan mereka,” ujarnya dengan semangat.

Dari balik pegunungan yang sunyi, prajurit-prajurit Wira Yudha Cakti terus menulis kisah pengabdian. Bukan dengan pena emas, melainkan dengan tindakan nyata dan hati yang tulus. Karena bagi mereka, mengabdi di tanah Papua bukan sekadar tugas—melainkan panggilan jiwa untuk menyalakan cahaya di setiap sudut negeri.

Autentikasi: Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700 Wira Yudha Cakti

Red/Anto Prayoga 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *