Pelatihan SEL bagi Guru SD – SMP Swasta Se-Kab.Bogor dengan Tema Mewujudkan Pendidikan berkepribadian yang holistik bersama BMPS.

Berita486 Dilihat

Bogor – Jawa Barat, mitratnipolri.co.id :

Dalam rangka memberikan pelatihan Social Emosional Learning. Forum Doktor Manajemen Pendidikan ( FDMP ) yang tergabung dalam BMPS memberikan Training Pembelajaran Sosial Emosional terhadap para guru guru SD-SMP Sekabupaten Bogor di Kampus Madinah Cibinong Kabupaten Bogor. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para pendidik dapat manajement sosial emosionalnya sehingga pendidik dapat mempunyai ketrampilan pengelolaan emosi dengan baik. Bogor, 6/11/2024)

Diklat Training Social Emosional Learning ( SEL) yang dilaksanakan di kampus Almadinah Cibinong Bogor dibuka oleh Dr. Nina Kumalasari, M. Pd selaku Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, dilanjutkan dengan pembukaan oleh Ketua Umum Yayasan Almadinah Dr. H.R.Agus Sriyanta M. Pd. selaku ketua Yayasan pendidikan Al Madinah sekaligus Ketua umum Forum doktor manajemen Pendidikan (FDMP) UNPAK.

Kegiatan Social emosional Learning ini dibagi dalam tiga tempat salah satunya adalah Auditorium Aysha, dengan tiga orang pemateri dari FDMP.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Suratni, SE. MM. Adapun materi yang di sampaikan yaitu tentang Sosial Emotional Learning (SEL) dimana suatu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan sosial emosional meliputi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, ketrampilan relasional dan pengambilan keputusan. Dijelaskan juga oleh Dr. Suratni , SEL berfungsi sebagai pondasi penting bagi diri, hubungan sosial serta keberhasilan akademik sekaligus membentuk karakter sehingga dapat berpartisipasi secara efektif dalam komunitas yang lebih luas. selain itu juga dapat mencegah perilaku negatif dan memenuhi kebutuhan abad 21.

Pemateri kedua Dr. Sudarno, S.Pd, MM. Melanjutkan materi kedua dengan menganalisa sebuah video yang bercerita tentang permasalahan yang terjadi di dalam kelas bagaimana study kasus dapat terselesaikan dengan cara pertama dengan cara mengajarkan kompetensi sosial dan emosional secara spesifik dan ekplisit, kedua mengintegrasikan bahwa praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, ketiga membuat tim kelas dan budaya sekolah. Menurutnya guru dapat melakukan tehnik STOP, Take a breath, Observe, dan melanjutkan aktifitas, moment singkat saat anak masuk kelas guru sebaiknya memberikan pertanyaan tentang keadaan peserta didiknya sehingga dapat melakukan tindakan supaya murid nyaman dikelas melalui ice breaking atau tehnik stop. Guru Peserta pelatihan membentuk kelompok untuk menganalisa dan menyelesaikan kasus permasalahan ada pada saat anak baru masuk kelas.

Untuk session ketiga oleh Dr. Daisy Radnawati, M.Si. lebih menekankan tentang strategi dan menyelesaikan beberapa kasus dan mencari solve problem bersama sama, Menurut Dr. Daisy bahwa ada beberapa strategi dalam mengatasi beberapa problem siswa di sekolah diantaranya yaitu mengadakan morning circle untuk membangun kepercayaan diri, menerapkan metode voting ide dalam pembelajaran, memberikan tanggung jawab “peran kelas ” Secara bergilir, mengunakan pendekatan belajar aktif dalam diskusi kelompok, mengadakan proyek kreatif yg terintegrasi dengan minat siswa serta memberikan penguatan positif melalui papan prestasi kelas, mengadakan sesi refleksi di akhir hari.menurutnya seorang pendidik harus mempunyai sosial emosional yang baik dan dapat memahami karakter peserta didiknya supaya guru dapat menyelesaikan problem yang ada di dalam kelasnya.

Diakhir session peserta pelatihan mendapatkan banyak ilmu tidak hanya pe gendalian sosial emosi tetapi juga mendapatkan ragam ice breaking dan macam macam tepuk supaya anak merasa gembira.

Jurnalis : Redaksi/Edo
Editor : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *