Intan Jaya – Papua Pegunungan, mitratnipolri.co.id
Satuan Tugas Tentara Nasional Indonesia (Satgas TNI) di Sugapa Intan Jaya berhasil melumpuhkan pergerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Hitidipa, Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Pegunungan Tengah.
Setidaknya 18 anggota OPM berhasil dilumpuhkan dalam operasi yang dilakukan tersebut. Kontak tembak yang terjadi antara TNI dan OPM terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 13 Mei 2025 dan 14 Mei 2025.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono yang dilansir dalam detik.com pada tanggal 16 Mei 2025 menyebutkan bahwa Satgas TNI pada saat itu hendak melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dibeberapa kampung di Distrik Hitadipa yaitu Kampung Bambu Kuning, Sugapa Lama, Dugusiga, Eknemba, dan Kampung Zanamba.
Namun gerombolan OPM dikabarkan telah mendahului datang ke kampung tersebut untuk menyampaikan berita bohong kepada masyarakat dan setibanya Satgas TNI didaerah tersebut langsung mendapatkan serangan dari gerombolan OPM. Satgas TNI yang melakukan perlawanan berhasil melumpuhkan 18 orang anggota Gerombolan OPM.
18 orang anggota OPM yang dlumpuhkan tersebut merupakan anak buah dari Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker. Mereka adalah kelompok yang sering kali menyerang TNI dan POLRI serta Masyarakat Sipil di Intan Jaya.
Menanggapi hal ini, Steve Mara Tokoh Muda Papua, memberikan apresiasi kepada satuan tugas yang berhasil melakukan penindakan secara tegas kepada kelompok OPM yang selama ini memang sangat meresahkan masyarakat sipil didaerah tersebut.
Kelompok ini berulang kali melakukan tindakan kekerasan kepada masyarakat di Sugapa Intan Jaya bahkan masyarakat Sugapa juga beberapa kali harus lari keluar dari tempat tinggal mereka dan mengungsi karena konflik yang disebabkan oleh keberadaan kelompok bersenjata ini.
Kita perlu mengapresiasi langkah tegas penegakan hukum yang dilakukan oleh TNI tetapi juga kita harus terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar kedepan tidak ada lagi masyarakat yang terlibat atau bergabung dengan kelompok ini karena masyarakat harus tahu bahwa tidak ada pembentukan negara didalam negara, Indonesia dari sabang sampai Merauke sudah merdeka semenjak tahun 1945 dan tidak ada perpecahan negara yang akan dilakukan kedepan.
Steve Mara juga mengingat kepada generasi muda untuk kembali kesekolah, menimba ilmu untuk mempersiapkan masa depan Papua yang lebih baik. Papua dapat dibangun dengan baik jika kita generasi muda Papua memiliki pendidikan baik didalam bidang kita masing-masing, tegasnya.