Prof Muhammad Sabri Soroti Kerjasama Padigital dengan Forum BUMDes Indonesia

Berita53 Dilihat

Jakarta, mitratnipolri.co.id :

Kabar baik bagi masa depan pertanian dan ekonomi pedesaan di Indonesia ! PT Padigital Graha Utama (PADIGITAL), sebuah inovator di bidang teknologi, dan Asosiasi Forum BUMDes Indonesia (FBI) telah mengumumkan kemitraan strategis yang revolusioner.

Kerjasama ini bertujuan untuk mentransformasi sektor pertanian desa menjadi lebih transparan, efisien, dan berdaya melalui pemanfaatan solusi digital.

Penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) yang berlangsung di Kantor Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT, Jakarta, Rabu (25/6/2025), menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh pelosok negeri.

Surya Kurniadi, Pendiri Padigital dan Direktur Utama PT Padigital Graha Utama, menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini.

Ia yakin bahwa platform digital PADIGITAL yang digagasnya akan menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi unik yang dimiliki setiap desa.

“Kami melihat teknologi digital sebagai motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.

Dengan menggandeng Forum BUMDes Indonesia, kami dapat mewujudkan pengelolaan potensi desa yang lebih modern, efisien, dan yang terpenting, berkelanjutan,” ungkapnya dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Inisiatif ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

“Alhamdulillah, dengan disaksikan Dirjen PDT Pak Samsul Widodo, ini membuktikan bahwa pemerintah mengapresiasi langkah PADIGITAL dan FBI sebagai contoh konkret kemitraan yang tidak hanya berlandaskan teori, tetapi juga memiliki implementasi yang jelas dan dampak yang signifikan bagi pembangunan desa. Sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi terwujudnya visi “Bangun Desa, Bangun Indonesia”, tuturnya.

Masih Adi, langkah konkret dari kerjasama ini adalah penunjukan Forum BUMDes Indonesia (FBI) secara eksklusif untuk mengelola sektor hulu dari ekosistem digital pertanian dan distribusi komoditas.

“Tanggung jawab ini meliputi manajemen gudang, sertifikasi agen penyerapan hasil panen, serta pengawasan distribusi yang canggih melalui sistem resi gudang dan platform pasar lelang digital,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengambil langkah strategis dengan membagi pengelolaan ekosistem menjadi dua fokus utama : HULU dan HILIR.

“Ya, masing-masing sektor akan ditangani oleh organisasi yang berbeda, dengan aplikasi digital yang dirancang khusus agar sesuai dengan kebutuhan spesifik di setiap tingkatan,” terangnya.

Adi menjelaskan, bahwa pemecahan struktur ini kami lakukan untuk mempercepat adopsi teknologi secara merata dan mencegah terjadinya praktik monopoli yang dapat merugikan petani,” jelasnya.

Selain itu, dalam peta jalan jangka panjangnya, PADIGITAL akan membangun “Rumah Padigital” di setiap kabupaten dan desa.

“Fasilitas ini akan menjadi pusat kegiatan digital bagi para pelaku pertanian desa, dilengkapi dengan gudang resi dan balai lelang,” paparnya.

Oleh karena itu, Adi berharap inisiatif ini akan menciptakan transparansi yang lebih besar dalam hal harga dan volume komoditas, sehingga dapat memberantas praktik manipulasi pasar dan mewujudkan harga yang lebih adil bagi petani serta konsumen di seluruh Indonesia.

“Kami berharap, kemitraan strategis antara PADIGITAL dan Forum BUMDes Indonesia ini menandai era baru bagi desentralisasi dan digitalisasi sektor pertanian dan distribusi.

Dengan fokus pada keadilan pasar, efisiensi logistik, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, terobosan digital ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional secara keseluruhan,” tukasnya.

Sementara itu, menurut Prof. Muhammad Sabri Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di BPIP RI, bahwa ini adalah langkah strategis baru yang diambil sebagai upaya memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional dalam sebuah gerakan nasional digitalisasi desa yang berfokus pada pemberdayaan petani dan regenerasi pertanian melalui teknologi.

“Kolaborasi ini dinilai sebagai bentuk nyata dari implementasi visi besar Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam mengembalikan kejayaan swasembada pangan. Swasembada pangan bukan mimpi. Itu pernah kita capai di masa Presiden Soeharto. Kini saatnya kita bangkitkan kembali melalui pendekatan modern,” ujarnya.

Selain itu, kerja sama ini juga menyasar generasi muda melalui program Tenaga Digital Desa, yaitu kader-kader muda yang akan bertugas mengelola sistem digital pertanian, mengedukasi masyarakat desa, serta menghubungkan produk pertanian ke pasar digital secara nasional dan global.

“Pertanian adalah bisnis masa depan. Kita tidak boleh membiarkan sektor ini kehilangan regenerasi,” tegasnya.

Dewan Penasehat Padigital ini juga menyoroti pentingnya dimensi geopolitik dari isu pangan. Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian dan konflik, kemandirian pangan nasional dinilai sebagai bagian dari strategi pertahanan negara.

“Jika krisis pangan menjadi bentuk baru dari perang global, maka desa-desa harus menjadi benteng pertahanan. Digitalisasi desa bukan hanya soal ekonomi, ini juga bagian dari bela negara,” ucapnya.

Oleh karena itu, ke depan, gerakan ini akan diperluas dengan melibatkan Asosiasi Kepala Desa, perangkat desa, koperasi lokal, hingga kementerian terkait. Dukungan telah mengalir dari Kementerian Pertanian, Perdagangan, Pertahanan, hingga Sosial.

Bahkan, pemerintah dikabarkan tengah menyusun Instruksi Presiden (Inpres) untuk menjadikan gerakan ini sebagai strategi nasional berbasis hukum.

“Ini bukan proyek biasa. Ini adalah strategi bertahan sebagai bangsa berdaulat dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks,” tukasnya.

Ditempat terpisah, Komisaris PT Padigital Graha Utama Arya Wasesa, atau akrab disapa Pakde Bintang membeberkan, dengan sinergi lintas sektor dan semangat gotong royong dari desa, PADIGITAL dan Forum BUMDes optimistis gerakan ini mampu membawa Indonesia bukan hanya menuju swasembada, tapi juga kedaulatan pangan yang sesungguhnya dari desa, oleh rakyat, untuk masa depan bangsa akan terwujud.

“Ini merupakan kerja sama bersejarah antara PADIGITAL dan FBI yang kami yakini akan menjadi katalisator perubahan fundamental dalam sistem pertanian dan distribusi di Indonesia. Inilah model desentralisasi digital yang lahir dari desa, namun dampaknya akan dirasakan oleh seluruh bangsa. Lebih dari sekadar perjanjian, ini adalah obor perubahan yang dinyalakan dari desa, untuk Indonesia yang lebih maju,” bebernya.

Pakde Bintang mengingatkan kembali pesan dari Pak Presiden Prabowo, Jadilah pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Kalau tidak bisa membantu banyak orang, bantu beberapa orang. Tidak bisa bantu beberapa orang, bantu satu orang. Tidak bisa bantu satu orang, jangan bikin orang lain susah.

“Jadi, kita bekerjalah dengan sepenuh hati, kerjakan apa yang bisa kita kerjakan. Jangan jadi beban, apalagi nyusahin orang lain yang sedang fokus kerja,” tutup Pakde Bintang.

Jurnalis : Irma
Editor : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *