Kasepuhan Guradog peringkat hari internasional masyarakat adat sedunia (HIMAS) 2025

Berita33 Dilihat

Lebak Banten

mitratnipolri.co.id. Kasepuhan Guradog H Rahmat mengatakan peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 2025 dapat dijadikan momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa

Kami mengapresiasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melaksanakan HIMAS di Lebak guna menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Kasepuhan Guradog H Rahmat desa Guradog kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak provinsi Banten, Sabtu 9/8/ 2025

Masyarakat adat Guradog Kabupaten Lebak sebagai tuan rumah pada peringatan HIMAS 2025 yang dilaksanakan oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, pada 8-9 Agustus 2025. Pada acara puncak Sabtu (9/8) akan dihadiri Gubernur Banten Andra Soni.

Masyarakat adat kasepuhan didorong perkuat ketahanan pangan dari irigasi

Peserta HIMAS itu dihadiri terdiri dari tokoh dan pemuka adat di Nusantara juga ada perwakilan dari Afrika serta negara lainnya.

Selama ini, kata dia, masyarakat adat di Nusantara paling patuh dan mendukung program program pemerintah juga persatuan dan kesatuan sangat kuat untuk mencintai NKRI.

Begitu juga masyarakat adat memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan mampu merealisasikan program swasembada pangan.

Oleh karena itu, masyarakat adat yang kehidupannya mengandalkan sektor pertanian sejak dulu hingga sekarang belum ditemukan kelaparan maupun kerawanan pangan

pangan warga Adat Guradog Lebak mampu menahan kerawanan pangan

Masyarakat adat Guradog yang memiliki populasi di atas 8.000 jiwa hingga kini terpenuhi ketersediaan pangan.

Kita tanam padi setahun dua kali musim tanam dan bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat adat kata Rahmat.

Sementara itu, pemuda dari AMAN Papua Gamaliel Kaliele mengatakan kegiatan peringatan HIMAS salah satunya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat adat di Indonesia maupun mancanegara.

Sebab, prinsif AMAN sangat mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

 

Namun pihaknya juga akan memperjuangkan hak hak masyarakat adat yang terjadi diberbagai daerah akibat tanah adat diserobot oleh perusahaan.

Hal tersebut kerap kali terjadi konflik sosial yang dialami masyarakat adat setempat terhadap perusahaan yang menyedot tanah leluhur,” katanya

jurnalis : ( kaperwil Banten Abdul Rohman)

Editor : ( Taufik )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *